Rabu, 14 November 2012

ISLAM DI ANDALUSIA (SPANYOL)


ISLAM DI ANDALUSIA (SPANYOL)
Bagi kelas XI TKR untuk membaca dan memberi komentar Pelajaran Tarikh ini
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNunH2M4wA8O5_moVHzBCHXxy71zyGi3CH9f2wFkAF_FXFQFa6bm-Wa7aynyCHXjw4G8TIxTX95rJjCv6X2Y-0PQs9fYxwMkDeEEJY-f1bcDzE8eY8_1G_YOsEq3ujrN-mIgkos20iQ0I/s320/SDC11232.JPG

ISLAM DI ANDALUSIA ( SPANYOL )
      Masuknya Islam di Andalusia dibawa oleh Thoriq bin Ziad dan Musa bin Nusair pada masa Walid bin Abdul Malik. Bagaimanakah perkembangan Islam di Spanyol ? Simak baik-baik materi modul ini dan jangan lupa kerjakan tugas latihan dan uji kompetensi yang ada.

A. MATERI PEMBELAJARAN

1.      MASUKNYA ISLAM DI ANDALUSIA ( SPANYOL )
Pada masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik, yang menjadi Gubernur afrika Utara adalah Musa bin Nushair, Gubernur Musa setelah diizinkan oleh Kholifah, memerintahkan Thariq bin Zaid memasuki Andalusia (Spanyol).
Thariq bin Zaid bersama pasukannya mendarat disebuah gunung yang kemudian disebut Jabal Thariq (Gibraltar). Dalam perang Xerex yang dahsyat. Thariq berhasil mengalahkan Panglima Roderik pada tahun 92H = 711M. setelah it uterus maju menguasai kota-kota Kordeva, melaga dan Granada sampai Ibu Kota Toledo yang sudah ditinggalkan penduduknya kecuali orang Yahudi dan Nasrani. Thariq melarang pasukannya merusakan gereja-gereja dan biara-biara dan menjamin bahwa mereka bebas menjalankan agamanya.
Dengan dukungan Gubernur Afrika Utara Musa bin Nushair penaklukan diteruskan ke kota Surogossa dan Barcelona sampai kekaki pegunungan Pyrenia, yang memisahkan Spanyol dengan kerjaan Franka (Perancis).


2. PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYAH DI SPANYOL
1.Sejarah Berdirinya
Ketika Daulat Bumi Umayah Abbasiyah berkuasa, maka para pendukung Bani Umayah mendapat tekanan bahkan penindasan, satu diantara pendukung keluarga Bani Umyah yang selamat dari kejaran para pendukung Bani Abbasiyah adalah Abdurrahman Bin Muawwiyah bin Hisan bin Malik, ia selamat dan berhasil memasuki wilayah Andalusia (Spanyol).
Pada tahun 139H = 758M Abdurrahman Al Bakhil dengan dibantu Kabilah Arab mampu mengalahkan Yusuf bin Abdurrahman Al Fikry, Kholifah di Andalusia ketika itu. Setelah itu Abdurrahman Al Dakhil mendirikan Negara Islam Spanyol sebagai kelanjutan dari kekuasaan Bani Umayah di Damaskus yang telah dikalahkan oleh Bani abbasiyah pada tahun 132H = 751M.
Keberhasilan Abdurrahman memasuki wilayah Spanyol dan mendirikan Negara Islam karena kegigihannya dan dukungan dari Kabilah Arab. Oleh karena itu ia berhasil masuk wilayah Spanyol dengan selamat maka beliau mendapat gelar al Dahkil yang artinya orang yang berhasil memasuki wilayah Spanyol dan selamat dari kejaran Pemerintah Daulat Bani Abassiyah memberi gelar Saqar Quraisy kepada Abdurrahman bin Muawiyah yang berarti Rajawali Quraisy yang mampu terbang jauh ke wilayah Eropa di Spanyol.

  1. Khalifah-khalifah Daulat Bani Umayah di Spanyol yang Berjasa
a.      Abdurrahman Al Dhakil (138H-172H = 757M-791M)
Beliau merupakan pendiri daulat Bani Umayah di spanyol pada tahun 138H = 757M. belaiau berjasa dalam bidang agama dengan membangun Masjid yang megah di Cordova yaitu Mashid Al Hambra.
Beliau juga berhasil membangun lahan pertanian dengan irigasi yang baik sehingga kesejahteraan rakyat tercukupi.

b.      Hisyam Ibnu Abdurrahman (172H-180H =179M-799M)
Beliau berjasa dalam bidang pendidikan, dengan memajukan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan penelitian.
Hisyam Ibnu Abdurrahman adalah seorang Khalifah yang menegakkan hak asasi manusia sehingga rakyat merasa terlindungi oleh Negara.

c.       Abdurrahman III (300H-350H = 911M – 961M)
Beliau mendapat gelar Al-Nashir artinya penolong, karena jasanya memberikan pertolongan berupa pemberi maaf kepada para pemberontak, sehingga menjelang tahun 320H = 931M, seluruh Spanyol menjadi kekuasaannya.


3.      Akhir Bani Umayah di Spanyol
Daulat Bani Umayah berkuasa di Spanyol selama + 273 tahun. Meskipun telah berhasil memajukan peradaban Islam, namun setelah pemerintahan Kholifah Abdurrahman III (An-Nashir) berakhir tidak ada tokoh yang mempunyai kemampuan seperti  Kholifah sebelumnya. Akibatnya, banyak muncul Gubernur yang ingin berdiri sendiri sebagai raja di daerah dan lepas dari kekuasaan kholifah dipusat (Cordova) era ini terkenal dengan sebutan zaman Malukut Thowaif yaitu suatu zaman ketika Daulat Bani Umayah sebagai pemegang kekuasaan pusat di spanyol mengalami kemunduran.
Adapun sebab-sebab runtuhnya kekuasaan Bani Umayah di Spanyol adalah sebagai berikut :
  1. Terjadinya pemberontakan intern dikeluarga Bani Umayah karena perebutan kekuasaan, yang menyebabkan munculnya raja-raja kecil diberbagai wilayah.
  2. Tidak adanya tikih yang kuat sesudah Abdurrahman III wafat dari kalangan Bani Umayah.

4.      Pemerintahan Murobbitin (479 – 540H = 1089 – 1149M)
Sebelum Daulah Murobbitin berkuasa di Spanyol, Spanyol berada dibawah kekuasaan raja-raja kecil yang disebut Mukukut Thowif, misalnya :
  1. Ibnu Jahur di Cordova
  2. Bani Ibad di Sevilla
  3. Bani Zinnun di Toledo
  4. Bani Hud di andalussia Timur
  5. Daulat Zawizin di Granada
Karena tidak ada kesejahteraan dan kesepakatan antara raja-raja kecil tersebut, maka mereka tidak dapat bersatu dalam mengembangkan Islam. Setelah raja-raja Kristen yang dikoordinir oleh Raja Alfonso dan didukung raja-raja Kristen Eropa bersatu untuk melakukan perlawanan, mereka mulai bangkit dan menyatukan diri untuk mempertahankan wilayah Islam.
Sejarah mencatat meskipun raja-raja kecil sudah bersatu dalam mempertahankan serangan dari raja-raja Kristen. Namun mereka tidak mampu,m karena itu merka bersepakat untuk meminta bantuan kepada penguasa Islam di Afrika Utara yakni Daulat
Adapun alasan mereka ingin mengembangkan kekuasaan Murabbitin ke Spanyol sebagai berikut:
  1. Pasukan Murabbitin lebih kuat bila dibandingkan dengan pasukan raja-raja kecil di Spanyol.
  2. Keadaan tanah di Spanyol relative lebih subur, sehingga kehidupan rakyatnya makmur.
  3. Kondisi kota Spanyol sudah maju dan menarik perhatian bila dibandingkan dengan Afrika
Daulat Murabbitin di Spanyol berkuasa lebih dari setengah abad dan mencapai kejayaan sudah jatuh karena dikalahkan oleh Daulat Murobbitin yang dating dari Afrika.
Adapun sebab-sebab jatuhnya Daulat Murabbitin sebagai berikut:
  1. Para pendukung Daulat Murobbitin kurang menguasai politik kenegaraan.
  2. Rendahnya mata ilmu pengetahuan sehingga kondisi Negara sulit mengalami kerugian bahkan kemunduran.
  3. Kondisi intern tidak ada rasa nyaman dan aman karena minimnya pertahanan Negara.


5.      Pemerintahan Muwahidin (540 – 634H = 1149 – 1243M)
Akibat runtuhnya kekuasaan Daulat Murobbitin, maka kesempatan ini dimanfaatkan oleh Abdul Mu’min dari Afrika untuk mengambil alih kekuasaan di Spanyol.
Kholifah Daulat Muwahidin yang pertama adalah Abdul Mu’min, Daulat Muwahidin mencapai puncak zaman keemasan ketika dipimpin oleh Yo’kub bin Yusuf bin Abdul Mu’min.
Adapun diantara usaha Kholifah Yo’kub bin Yusuf dalam memajukan peradaban Islam adalah sebagai berikut :
a.       Membangun dan menambah banyak masjid dan rumah sakit
b.      Memajukan ilmu pengetahuan, sehingga pada masa itu lahir para ulama yang mashur diantaranya Ibnu Rusyd.
c.       Pada tahun 592H=1201M Yokub bin Yusuf berhasil merebut kembali daerah-daerah Islam di Spanyol dari Cengkraman Raja Alfonso VII.
Setelah Kholifah Yokub bin Yusuf diganti putranya yang bernama Muhammad dengan gelar Nashir, mulailah penurunan peran Daulat Muwahidin. Hal ini terjadi karena factor kelemahan dalam kepemimpinan Kholifah Muhammad juga karena adanya serangan dari pasukan Salib dari raja-raja Kristen yang dikoordinir oleh paus Innocentous III.
Pada tahun 609H=1218M di Las Navas peperangan terjadi dibawah pimpinan Raja Alfonso VII dan umat Islam mengalami kekalahan sehingga Daulat Muwahidin mengalami keruntuhan.

6.      Pemerintahan Daulat Bani Ahmar (630-898H = 1145-1413M)
Daulat Bani Ahmar didirikan oleh Muhammad bin Ahmar dan pusat pemerintahannya di kota Granada. Daulat Bani ahmar ini berdiri setelah runtuhnya Daulat Muwahidin yang kalah perang dengan raja-raja Kristen pimpinan Raja alfonso VII.
Karena kekuasaan raja-raja Kristen sampai Cordova, sedang bagian selatan Andalusia yaitu Granada dikuasai kerajaan Islam yang kuat yaitu Daulat Bani ahmar.
Adapun latar belakang Daulat Bani ahmar masih bertahan di Granada dan orang-orang Kristen tidak berani menyerang karena :
a.       Umat Islam di Granada sangat pemberani menghadapi musuh dan tidak pernah mengenal menyerah.
b.      Dikalangan kaum Kristen tidak ada rasa persatuan untuk menghadapi Bani Ahmar.
c.       Letaknya strategis bagi pertahanan, sebab tanahnya berbukit dan jurang yang dapat menyusahkan musuh bila belum mengenal medan.
Daulat bani ahmar berkuasa lebih dari dua abad sudah banyak meninggalkan jasa bagi peradaban Islam.
Adapun jasa Daulat Bani ahmar adalah sebagai berikut :
a.       Bidang ilmu pengetahuan cukup berkembang pesat, karena para pejuang ilmiah mendapatkan perhatian khusus dari khalifah.
b.      Bidang kebudayaan dapat mencapai kemashurannya dengan ditandai adanya Istana Al Hamra yang indah.
c.       Bidang produksi pangan dan kerajinan dapat membawa kemakmuran Daulat Bani ahmar
Daulat Bani ahmar setelah berkuasa selama dua abad akhirnya mengalami kemunduran nbahkan kehancuran. Adapun penyebab runtuhnya Daulat Bani Ahmar adalah sebagai berikut :
a.       Timbulnya perpecahan dikalangan intern Bani Ahmar karena perebutan kekuasaan.
b.      Ancaman dari Kaum Kristen yang sudah lama ingin menghancurkan Negara-negara Islam termasuk Daulat Bani ahmar
Oleh karena itu pada tahun 898H = 1413M kekuasaan Daulat Bani Ahmar di Spanyol (Granada) jatuh ketangan raja Kristen dan berakhirlah kekuasaan Daulat Islam di Spanyol. Suatu hal yang perlu dipahami bahwa dengan beralihnya kekuasaan Islam kepada Kristen, maka punahlah panji-panji Islam di Spanyol.
Bahkan Umat Islam mengalami penindasan sehingga harus menerima Mahkamah Tafsis yaitu Pengadilan Darah, ketika menerima pengadilan daulat umat Islam disuruh memilih alternative yaitu :
  1. Orang Islam harus masuk Kristen
  2. Keluar dari Spanyol
  3. Rela mati dibunuh oleh raja Kristen
Dampak dari pengadilan darah ini ialah Spanyol yang terkenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, hanya enjadi kenangan sejarah, bahkan umat Islam meninggalkan Spanyol untuk mencari penghidupan yang lebih aman.

7.      Peranan Andalusia sebagai pusat pengembangan Islam Eropa.
Kekuasaan Islam di Andalusia sudah memiliki peran yang cukup dalam pengembangan Islam di Eropa diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Bidang Da’wah
1)      Selama Islam berkuasa di  Andalusia telah dibangun masjid yang cukup terkenal di Cordova yaitu masjid Al Hambra
2)      Atas kebijakan dari penguasa Islam di Andalusia tentang penyebarluaskan agama tidak sedikit Kaum Kristen di Spanyol memluk agama Islam atas kemauannya sendiri.
  1. Bidang Pendidikan
1)      Pada masa kekuasaan Islam diantaranya lahir para cendekiawan muslim yang sangat ahli dalam bidang :
    1. Bidang tafsir yaitu Ibnu Athiyah
    2. Bidang filsafat yaitu Ibnu Rusyah, Ibnu Bajjah, Ibnu Thufail
    3. Bidang Geografi yaitu Al Idrisi
    4. Bidang Fisika yaitu Ibnu Zuhr
2)      Pada masa Islam berkuasa di Andalusia telah dibangun gedung perguruan tinggi dan lembaga-lembaga ilmiah.
3)      Untuk menunjang kegiatan ilmu pengetahuan mempergiat penelitian serta perluasan penggunaan Bahasa Arab sebagai bahasa ilmiah.

Tidak ada komentar: